Rabu, 08 April 2009

si Bapak Tua

Jadi ingat beberapa bulan yang lalu, hari minggu pagi yang cerah, aq jalan2 ke pantai Losari bersama mas Hendry. Seperti hari2 libur terutama hari minggu pagi kawasan ini rame sekali.setelah jalan2 bolak balik sepanjang jalan pantai..kami akhirnya duduk di salah satu pedagang bubur ayam. sementara makan, datanglah seorang bapak tua menawarkan dagangannya berupa mainan yg dirakit amat sederhana. sebuah baling2 bambu yang bisa berbunyi jika berputar. Beliau begitu gigihnya berjualan dengan berjalan sepanjang pantai losari. Wajahnya yang keriput, kulit hitam legam, badan yang membungkuk dengan pakaian yang lusuh, sambil sesekali mengeluarkan kata2 yang tidak jelas lagi di dengar.
Tanpa sadar air mataku meleleh melihat bapak tua itu. Perasaan iba yang teramat sangat di sertai kekagumanku pada kegigihannya menjual mainan yang tak seberapa harganya. yang jelas2 tidak mungkin mencukupi kehidupannya sehari2. Terpikir olehku, betapa naifnya diriku yang notabene masih muda, kuat tapi kalah gigih dengan beliau yang sudah tua dan lemah. setidaknya itu menjadi semangat untuk tidak berputus asa..apa lagi yang harusnya kurang di sukuri dari diriku.
Satu pikiran lain lagi yaitu..kemana anak2 beliau. kenapa begitu tega membiarkan bapak mereka masih berjualan seperti ini. Bukankah beliau sudah saatnya beristirahat menikmati masa tuanya..
Sejak hari itu, setiap minggu pagi, kucari sosok bapak tua itu di tempat yang pasti dilaluinya. bbrp minggu, kami masih bertemu dengannya dan selalu membeli mainannya, yang buat ku sebenarnya gak ada gunanya, dan akhirnya jadi koleksi di kntor. dipasang di tiap jendela, dan ributnya bukan main ketika angin meniup.
Sebulan yang lalu, kebiasaanku tiap pagi ke pantai Losari sudah tidak lagi. Tapi beberapa minggu yang lalu, kerinduan untuk jalan2 pagi terpenuhi juga. dan seperti biasa kucari2 lagi bapak tua itu tapi sudah dua kali kedatanganku ke sana, tidak juga bertemu dengan beliau. Entah apa kabarnya beliau sekarang? Jadi kangen dengar ributnya bunyi baling2 bambu itu lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar